A.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum pengenalan
bakteri diantaranya adalah :
1.
Mahasiswa
dapat mengamati karakter-karakter beberapa koloni bakteri
2.
Mahasiswa
mampu membedakan koloni bakteri dengan koloni yang bukan bakteri
3.
Mahasiswa
dapat mengamati contoh-contoh penataan sel bakteri
4.
Mahasiswa
mampu membedakan beberapa penataan sel bakteri yang berbeda
5.
Mahasiswa
mampu mengamati dan menyiapkan preparat pewarnaan bakteri untuk keperluan
karakterisasi
B.
DASAR
TEORI
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria),
adalah kelompok besar Prokariota, selain Archaea, yang berukuran sangat kecil serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Mereka
sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan
lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan
mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, yang disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua
prokariota atau untuk sebagian besarnya, tergantung pada gagasan mengenai
hubungan mereka.(Sutejdo.1991)
Bakteri dianggap sebagai organisme paling melimpah di bumi.
Mereka tersebar dan menghuni hampir semua tempat: di tanah, air, udara, atau dalam simbiosis dengan organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya
hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam
diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk
sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak bakteri yang bergerak
menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari
flagela kelompok lain.
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat),
kokus, dan spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi
beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil,
dan tripobasil. Sedangkan pada kokus dibagi monokokus (satu buah bakteri
berbentuk kotak), diplococcus, sampai staphylococcus (bentuknya mirip buah
anggur. Khusus pada spirul hanya dibagi 2 yaitu setengah melengkung dan tidak
melengkung.
Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram.
Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri
gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna
merah. Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada akhirnya
dapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, ada endospore yang bisa
diwarnai. Endospora adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi yang stres
karena kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut di
lingkungan sampai kondisi menjadi baik .
Teknik pewarnaan gram haruslah sesuai prosedur karena dapat
mengakibatkan kesalahan identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif
sehingga diperlukan adanya praktikum ini dilakukan agar mengetahui jalannya
mekanisme pewarnaan gram.
Mikroorganisme yang ada dialam ini
mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan
bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air,
dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati
bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode
pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat
fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan
.
Tujuan dari pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya (Volk & Wheeler, 1980).
Zat warna adalah senyawa kimia berupa garam-garam yang salah satu ionnya berwarna. Garam terdiri dari ion bermuatan positif dan ion bermuatan negatif. Senyawa-senyawa kimia ini berguna untuk membedakan bakteri-bakteri karena reaksinya dengan sel bakeri akan memberikan warna berbeda. Perbedaan inilah yang digunakan sebagai dasar pewarnaan bakteri. Sel-sel warna dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu asam dan basa. Jika warna terletak pada muatan positif dari zat warna, maka disebut zat warna basa. Jika warna terdapat pada ion negatif, maka disebut zat warna asam. Contoh zat warna basa adalah methylen blue, safranin, netral red, dan lain-lain. Zat warna asam umumnya mempunyai sifat dapat bersenyawa lebih cepat dengan bagian sitoplasma sel sedangkan zat warna basa mudah bereaksi dengan bagian-bagian inti sel.
C.
BAHAN
DAN ALAT
Ada pun bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah :
·
Biakan
bakteri diwarnai, alkohol, aquades, lakfenol biru dan biakan bakteri yang di
warnai.
Sedangkan
alat yang digunakan adalah :
·
Mikroskop,
tabung reaksi, galas obyek, dan kawat ose.
D.
CARA
KERJA
1.
Gelas
obyek dibersihkan dengan menggunakan alkohol 90% sampai bebas debu dan lemak
2.
Ambil
satu ose biakan bakteri dalam medium cair dan teteskan ke gelas obyeek, kemudian
tetesi lakfenol biru
3.
Tetesan
biakan ditutup dengn gelas penutup
4.
Amati
penataan sel satu dengan sel yang lainnya
E.
HASIL
F.
PEMBAHASAN
Membuat preparat bakteri
Pada praktikum ini kita membuat
preparat bakteri, sebelum membuat preparat bakteri usahakan semua alat dan
media yang digunakan tersebut harus steril. Sebelum memindahkan bakteri ke kaca
objek kita harus memijarkan dulu jarum ose dan tabung reaksi bakteri, setelah
itu ambil sedikit saja bakteri dari biakan induk bakteri lalu gesekan pada kaca
objek secara hati- hati. Kalau bakteri terlalu tebal tetesi dengan air, dan
sebarkan secara merata.
Ose (lup inokulasi) merupakan alat dasar dalam praktikum mikrobiologi yang terbuat dari bahan tertentu seperti kawat platina, namun yang lebih umum digunakan di laboratorium pengajaran dan lebih murah harganya ialah kawat nikrom (nichrome) dengan diameter lingkaran pada ujung lup berkisar antara 2 sampai 4 mm (Hadioetomo, 1993).
Sel bakteri berukuran sangat kecil dan tebal lapisan air tipis diantara cover glass dan object glass masih bisa menampung beberapa bakteri bacillus yang ditumpuk vertikal, artinya tebal tersebut masih bisa digunakan sel untuk berenang ke atas dan ke bawah. Jangan menganggap gambar yang terlihat pada mikroskop adalah gambar datar. Kontrol sangatlah penting, meskipun kita sulit untuk mendapatkannya. Akan tetapi lebih baik jika bakteri yang dilihat dapat dibandingkan dengan bakteri lain yang telah diketahui bentuknya dengan pasti.
Pengecatan Gram merupakan salah
satu teknik pengecatan yang dikerjakan di laboratorium mikrobiologi untuk
kepentingan identifikasi mikroorganisme. Morfologi mikroskopik mikroorganisme
yang diperiksa dan sifatnya yang khas terhadap pengecatan tertentu (pengecatan
Gram) dapat digunakan untuk identifikasi awal. Pemeriksaan ini dapat dilakukan
dengan cepat dan biaya murah serta, dalam kasus tertentu, dapat membantu dokter
untuk memulai terapi suatu penyakit tanpa menunggu hasil kultur. Metode
pengecatan tersebut pertama kali ditemukan oleh Christian Gram pada tahun 1884.
Dengan metode pengecatan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri
terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi
dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada
mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp .
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. (http: www.wikipedia. Pewarnaan gram. Com) (23/11/09).
Teknik pewarnaan gram haruslah sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif sehingga diperlukan adanya praktikum ini dilakukan agar mengetahui jalannya mekanisme pewarnaan gram.
Pewarnaan bakteri dilakukan pada isolat staphylococcus aereus adalah gram positif yang berbentuk kokus atau lingkaran sterik dengan diameter sel mencapai 1µm,
G.
KESIMPULAN
Ø
Dalam
pengamatan morfologi bakteri kita bisa mengenal bakteri
Ø
Morfologi
bakteri berupa morfologi koloni dan morfologi sel bakteri
Ø
Pewarnaan
pada bakteri akan mempermudah dalam pengamatan bentuk sel, struktur dan luar
sel
Ø
Zat
pewarna terdiri dari senyawa basa dan asam
Ø
Pewarnaan
gram merupakan pewarnaan diferensial yang memungkinkan untuk
mengelompokkan bakteri sebgai gram
positif atau negatif
H.
DAFTAR BACAAN
Schlegel, Hans G. 1992. General Microbiology 7th edition.
Cambridge University Press: London.
Sutejdo, dkk., 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta: Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1980. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Erlangga: Jakarta.
Kurnia. 2010.
Gram staining. http :// kurnia.blogspot.com Diakses pada tanggal 7 mei 2011.
0 komentar:
Posting Komentar