Ayu Komala Sari ^^. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Acara 1

BAB I PENDAHULUAN Ilmu iklim dan cuaca merupakan ilmu pengetahuan yang berperan untuk mengerti lebih jauh tentang alam fisika atmosfir dan proses-prosesnya di permukaan bumi. Ia berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lain yang berkenaan dengan fisik dan biologi seperti geologi, pertanian ilmu lingkungan, ilmu kelautan, ilmu penerbangan, dan lain sebagainya. Jaringan pengamatan klimatologi pertanian terdiri atas sejumlah stasiun yang meliputi suatu daerah. Factor yang perlu dipertimbangkan dalam penempatan kelas dan jumlah stasiun disuatu daerah tergantung luasan keragaman tipe iklim jenis tanh , cork pertanian keragaman vegetasi. Penempatan suatu stasiun meteorology pertanian hendaknya benar-benar mewakili suatu daerah pertanian yang luas. Agar kebenaran dan keterwakilan data terhadap ekitar dapat dipenuhi , serta keamanan peralatan dapat terjamin maka suatu stasiun harus memenuhi beberap persyaratan. Untuk menghindari gangguan biasanya stasiun diberi pagar cukup kokoh tetapi pagar ini haruslah tak menggangu pengamatan, seperti mempunyai efek turbulensi, meradiasikan cukup panas dan lain-lain. Biasanya pagar terbuat dari kawat atau batangan besi kecil. Salah satu hal penting dalah pagar dibuat berpintu yang menghadap arah utara dan selatan. Ukuran luas stasiun beragam tergantung pada banyaknya alat yang terpasang. TUJUAN  Agar mahasiswa dapat mengenal alat-alat klimatologi serta fungsinya secara mendetail  Agar mahasiswa mengetahui stasiun –stasiun klimatologi dan menentukan kelas- kelasnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Stasiun klimatologi/meteorologi merupakan taman tempat peralatan yang mengukur unsur – unsur iklim/cuaca kontinyu. Ia merupakan lapangan laus sesuai dengan banyak dan macam alat yang ada di dalamnya. Dimana stasiun ini dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu : stasiun klimatologi kelas I, II, III, IV, SMPK dan stasiun hujan.(S. Nur Muin,2009)  Stasiun klimatologi kelas 1 Yaitu suatu stasiun iklim yang paling lengkap mengamati hampir semua unsur iklim/cuaca dengan periode pengamatan lebih rapat (misalnya pengamatan tiap 2 jam). Stasiun ini merupakan bagian pengamatan iklim global seluruh permukaan bumi.  Stasiun klimatologi kelas 2 Merupakan stasiun iklim lengkap, juga berfungsi sebagai pelengap stasiun kelas 1  Stasiun klimatologi kelas 3 Merupakan stasiun iklim yang hanya mengamati unsur iklim pendukung stasiun kelas 1 atau kelas 2  Stasiun meteorology pertanian khusus ( kelas IV) Stasiun ini didirikan untuk jangka waktu tertentu dengan tujuan mengamati beberapa unsure cuaca saja atau meneliti fenomena alam yang khusus.  Stasiun Meteorologi pertaniaan Khusus (SMPK) SMPK merupakan stasiun yang didirikan teritama untuk mendukung pengembangan pertanian suatu daerah.  Stasiun hujan Stasiun ini merupakan stasiun yang hanya mengamati curah hujan suatu tempat. Alat klimatologi atau meteorologi agar dapat terlindungi dari hujan, debu dan sebagainya. Alat meteorologi biasanyan mempunyai sifat umum sebagai berikut : a. Harus teliti mungkin b. Harus peka agar diperoleh ketelitian yang tinggi c. Harus kuat dan tahan lama agar dapat memberikan pelayanan dalam jangka panjang d. Harus mudah dipakai sederhana e. Biasanya mempunyai harga murah karena di dalam penelitian klimatologi diperlukan alat yang dipasang dalam jumlah besar. Unsur cuaca dan iklim utama seperti suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, tekanan udara, angin, durasi sinar matahari, dan beberapa unsur iklim yang kurang penting. Faktor yang mempengaruhi unsur iklim sehingga dapat membedakan iklim di suatu tempat dengan iklim di tempat lain disebut kendali iklim. Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut.. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, sel semi permanen tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut, dan badai (Bayong Tjasyono HK, 2004). Stasiun iklim/cuaca didirikan dengan tujuan antara lain agar ketepatan dan keamanan data yang diperoleh terjamin. Unsur-unsur yang diamati diharapkan menggambarkan keadaan umum iklim/cuaca setempat. Untuk itu stasiun dibangun pada lokasi yang dapat mewakili keadaan sekitarnya secara luas dengan menghindari lokasi yang ekstrim ( Penuntun Praktikum Agroklimatologi 2009). Stasiun Klimatologi Pertanian Stasiun ini tidak tercantum dalam buku pedoman WMO( world meteorological organization).namun berdasarkan pengertian tentang meteorology pertanian yang mampu melakukan pengamatan cuaca dan biologi dalam jangka waktu panjang dan teratur. Stasiun klimatologi pertanian harus ditempatkan pada titik jaringan pengamatan iklim internasional paling sedikit dalam jangka waktu 10 tahun tidak boleh dipindah. Oleh karena itu lokasi tersebut untuk mewaakili lingkungannya tidak mudah berubah sehiingga mutu data dapat terjamin dengan baik. Jaringan Stasiun Jaringan pengamatan meteorology pertanian terdiri atas sejumlah stasiun yang meliputi suatu daerah. Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penempatan kelas dan jumlah stasiun disuatu daerah tergantung luasan keragaman tipe iklim jenis tanah,corak pertanian dan ragam vegetasi. Penempatan suatu stasiun hendaknya benar-benar mewakili suatu daerah peertanian yang luas. Agar kebenaran dan keterampilan data terhadap sekitar dapat dipenuhi serta keamanan peralatan dapat terjamin maka suatu stasiun harus memenuhi beberapa persyaratan. Syarat-syarat tersebut antara lain :  Mewakili keadaan iklim seluas mungkin kawasan wilayah yang dinginkan  Stasiun dibuat pada sebidang lahan datar dengan ditanami rumput seragam setinggi 5 cm  Stasiun harus bebas dari penghalang  Faktor lingkungan yang bersifat khusus seperti : rawa, sungai, danau, gunung, harus dihindari dan untuk daerah seperti itu harus dibuat stasiun tambahan. Klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda dalam kajiannya, meteorologi lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil akhir dari proses-proses atmosfer. Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2 berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004) Alat pengukur Unsur Iklim 1. Alat Pengukur Suhu Udara Thermometer maksimum adalah thermometer air raksa yang diletakan mendatar agak miring keatas karana adanya tegangan permukaan. Thermometer minimum menggunakan zaat cair alcohol. Thermohigrograf adalah alat yang dapat mencatat suhu dan kelembpan udara dengan sendirinya secara kontinu. 2. Alat Pengukur Suhu Tanah Suhu tanah diukur dengan thermometer tanah pada keadalaman tanah yang berbeda misalnya 5,10,20,30,50, dan 100 cm. untuk mengukur suhu tanah pada kedalaman kurang dari 50 cm dipakai thermometer tanah yang dibengkokan dan skalanya menghadap keatas sehingga mudah dibaca tanpa mengganggu termometernya. 3. Alat Pengukur Kelembapan Udara Kelembapan udara dapat diukur dengan psikometer yang terdiri dari thermometer bola kering dan bola basah. Alat ini ditempatkan dalam sangkar meteorology dalam kedudukan tegak. Bola yang mengandung air raksa dari thermometer bola basah dibungkus dengan kain yang dibasahi terus-menerus dengan air destilasi melalui benang yang tercelup pada sebuah mangkok air yang kecil. 4. Alat Pengukur Tekanan Udara Kenyataan bahwa atmosfer mempunyai berat, dan karenanya mempunyai tekanan, yang pertama kali diketahui oleh Galileo dan toricelli. Pada tahun 1643 toricelli menunjukan bahwa tekanan atmosfer paras laut, dapat mendukung air raksa setingi kira-kira760 mm. air raksa merupakan fluida yang dipakai dalam barometer karena alas an sebagai berikut:  Masa jenisnya besar sehingga panjang kolomnya memadai.  Tekanan uapnya sedemikian kecil pada suhu kamar sehingga dapat diabaikan tetapi ketelitian pengukuran tetap tinggi.  Air rasa mudah dibersihkan .  Air raksa tidak membasahi dinding tabung. 5. Alat Pengukur Hujan Jenis penakar hujan. Alat untuk mengukur jumlah curah hujan dinamakn pluviometer atau penakar hujan. Ada dua jenis penakar hujan yaitu penakar hujan biasa, dan penakar hujan otomatis 6. Alat Pengukur angin Alat yang mengukur arah angin disebut WINVANE, dan yang mengukur kecepatan angin disebut anemometer atau cup anemometer, dan alat yang dapat mencatat kecepatan angiin disebut anemograf. Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis2 dan sifat2 iklim bisa menentukkan jenis2 tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari. Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Berubahnya pasokan air bagi tanaman yg disebabkan oleh berubahnya kondisi hujan tentu saja akan mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman. Itu merupakan contoh global pengaruh ikliim terhadap tanaman. Di indonesia sendiri akibat dari perubahan iklim, yaitu timbulnya fenomena El Nino dan La Nina. Fenomena perubahan iklim ini menyebabkan menurunnya produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit bila tidak mendapatkan hujan dalam 3 bulan berturut-turut akan menyebabkan terhambatnya proses pembungaan sehingga produksi kelapa sawit untuk jangka 6 sampai 18 bulan kemudian menurun. Selain itu produksi padi juga menurun akibat dari kekeringan yang berkepanjangan atau terendam banjir. Akan tetapi pada saat fenomea La Nina produksi padi malah meningkat untuk masa tanam musim ke dua. Selain hujan, ternyata suhu juga bisa menentukkan jenis-jenis tanaman yg hidup di daerah-daerah tertentu. Misalnya perbedaan tanaman yang tumbuh di daerah tropis, gurun dan kutub. Indonesia merupakan daerah tropis, perbedaan suhu antara musim hujan dan musim kemarau tidaklah seekstrim perbedaan suhu musim panas dan musim kemarau di daerah-daerah sub tropis dan kutub. Oleh karena itu untuk daerah tropis, klasifikasi suhu lebih di arahkan pada perbedaan suhu menurut ketinggian tempat. Perbedaan suhu akibat dari ketinggian tempat (elevasi) berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman. Sebagai contoh, tanaman strowbery akan berproduksi baik pada ketinggian di atas 1000 meter, karena pada ketinggian 1000 meter pebedaan suhu antara siang dan malam sangat kontras dan keadaan seperti inilah yg dibutuhkan oleh tanaman strowbery. BAB III METODOLOGI 3.1. Alat dan Bahan  Stasiun iklim  Seluruh peralatan pengukur unsur iklim/cuaca yang ada di laboratorium dan di stasiun. 3.2. Cara Kerja  Praktikan mengamati sangkar stasiun klimatologi.  Memperhatikandan mengamati kondisi disekitar stasiun klimatologi apakah sudah memenuhi syarat atau belum untuk dipergunakan.  Memperhatikan alat-alat klimatologi yang terdapat didalam stsiun tersebut dan cara menggunakannya.  Mencatat fungsi dari masing-masing alat klimatologi yang terdapat didalam stasiun tersebut.  Praktikan mengamati cara kerja dari masing-msing alat klimatologi. BAB IV PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan yang di lakukan pada dua stasiun yaitu stasiun manual dan stasiun otomatik, pada stasiun manual terdapat alat pengukur curah hujan yang dinamakan ombrometer, pengamatan dilakukan kurang lebih 12 jam. pada tempat di mana ombrograf ini berada adapun luas lahannya kurang lebih 10x10 meter dan permukaan tanah tidak rata, Ombrograf mempunyai luas permukaan 100 m2 dengan peletakan alat setinggi 120 cm dari permukaan tanah, Dan pada stasiun ini juga terdapat sangkar cuaca yang merupakan rumah atau kotak berventilasi yang digunakan untuk melindungi alat yang peka terhadap pengaruh langsung keadaan luar atau gangguan luar yang menyebabkan alat tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari unsur yang diukur. Alat tersebut antara lain termometer udara, hygrometer, termograf, hygrograf, evavorimeter piche, dan lain-lain. Sangkarnya harus mempunyai ventilasi yang baik agar pengukuran udara luar terwakili secara tepat. Sedangkan pada stasiun otomatik terdapat alat ukur curah hujan yang disebut Omrograf, fungsinya sama seperti Ombrometer tapi, cara kerjanya lebih cepat dan praktis dari pada ombrometer, karena ombrograf merupakan alat otomatis. Stasiun otomatik merupakan stasiun multi fungsi yakni dalam satu alat terdapat tiga fungsi yaitu untuk mengukur curah hujan, kelembaban, dan untuk mengukur kecepatan angin, adapun nama alatnya antara lain: Higrometer, aninograf, dan ombrograf. Luas stasiun ini berkisar 5x5 m dan keberadaannya 120 cm dari permukaan tanah. ¬ BAB V KESIMPULAN  Stasiun yang baik untuk dipergunakan adalah stasiun yang memenuhi syarat baik dari lokasinya yang memadai dan tinggi rumputnya 5cm serta alat-alat yang lengkap sehingga data-datanya menjadi akurat sehingga tidak terjadi kesalahan.  Pada pengamatan yang dilakukan tedapat 2 stasiun yaitu stasiun penakar hujan dan stasiun otomatis.  Ada 2 jenis penakar hujan otomatis,yatu jenis sifon dan jenis penampung timbangan.  Jenis penakar hujan biasa terdapat keran untuk mengeluarkan air hujan yang akan diukur pada gelas ukur.  Alat pengukur radiasi matahari disebut piranometer,alat pengukur durasi penyinaran matahari disebut Campbell-stokes,alat pengukur arah angin disebut windvane. BAB VI TINJAUAN PUSTAKA file://localhost/C:/Documents%20and%20Settings/WELCOME/My%20Documents/alat%20agroklimat/Klimatologi%20untuk%20Pertanian%20«%20La%20An.htm Nur Muin,S . 2009. Penuntun praktikum agroklimatologi. Laboratorium Agroklimatologi ; Bengkulu Tjasyono. 1999. Klimatologi umum. ITB; Bandung Acara 1

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar