BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehidupan mahluk di dunia ini selalu
tergantung dari dunia tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung.
Tumbuhan dapat memanfaatkan sumber energi matahari dan mengolahnya bersama,
zat-zatlainnya menjadi zat makanan yang sangat berguna untuk mahluk hidup.
Selain tumbuhan dapatmenghasilkan bahan pangan bagi rnanusia dan mahluk
lainnya, juga melengkapi keperluan hidup kitadengan
bahan sandang dan papan serta bahan untuk keperluan hidup lainnya.Secara
tidak langsung tumbuhan berguna untuk mengatur tata air dalam tanah dan
mempertahankankesuburan tanah terhadap bahaya erosi. Selain itu sebagai akibat
proses asimilasi maka tumbuhandapat mengisi
kekurangan atmosfir akan zat oksigen.Dengan demikian dapat dipahami akan
ketergantungan kehidupan kita akan tumbuhan. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk dan sudah makin terbatasnya areal yang dapat dimanfaatkan
untuk pertumbuhan tanaman yang berguna, maka dunia kita menghadapi berbagai kesulitan untuk memenuhikeperluan hidup dan memberi kesejahteraan penduduk dunia.Berbagai
usaha dibidang pertanian telah dilakukan secara simultan seperti pemakaian
jenis ungul, pengairan yang cukup, pengerjaan tanah serta pemeliharaan
tanaman yang memenuhi persyaratan dan pemberantasan hama penyakit
tumbuhan.Kesemua tindakan tersebut perlu mendapat perhatian yang sama. Karena
jika tidak demikian, makasegi yang kurang mendapat perhatian akan menjadi
faktor pembatas termasuk gangguan hama dan penyakit tumbuhan
Tujuan Praktikum
Untuk dapat mengenal dan membedakan diantara
kelompok patogen tanaman dengan kelompok lainnya dari pengamatan koloni pada
biakan dan pada tanda kerusakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Musuh
alami pathogen adalah organism yang mengganggu patogrn, sedangkan musuh alami
hama adalah organism yang mengganggu hama. Bentuk pengganggunya dapat berupa
hiperparasitik, antagonistic, predatorik, parasitpid, dan patogenetik.
Serangga
selain bersifat sebagai hama, banyak juga yang bersifat sebagai predator dan
parasitoid. Selain tipe mulutnya khas, predator biasanya memiliki ukuran tubuh
lebih besar dari inangnya dan membutuhkan lebih dari satu ekor mangsa selama
hidupnya. Mangsanya biasanya lebih kecil, lebih lemah atau kurang lincah.( Sastrahidayat,1990)
Patogen tanaman dapat berupa
tumbuhan parasit, jamur parasit, bakteri parasit,. Virus mikroplasma, dan
nematoda parasit. Musuh-musuh alami patogen-patogen tersebut dapat berupa
jamur, bakteri, yang sifatnya hiper parasit bagi patogen itu sendiri. (Pracaya,1996) Sifat-sifat morfologi itu di bawh ini :’
-
Tumbuhan Parasit
Dalam merawat tanaman jenis
apapun, hendaknya perlu diperhatikan pemeliharaannya. Selain pemberian pupuk
dan penyiraman regular, perawat tanaman hendaknya perlu memperhatikan timbulnya
tanaman pengganggu yang lazim disebut tanaman parasit.
Tanaman parasit dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman induk karena tanaman parasit menyerap mineral
dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman induk untuk dirinya sendiri yang
kemudian menyebabkan tanaman induk tidak mendapatkan zat-zat penting tersebut.
Bila dibiarkan maka dapat membinasakan tanaman induk.
Tanaman parasit berasal dari
benih yang terbawa oleh binatang seperti burung, serangga atau binatang lainnya
serta angin. Tanaman yang termasuk tanaman parasit adalah benalu, jamur, gulma
dan lain-lain. Biasanya tumbuh di sekitar atau di tubuh tanaman induk.
Tanaman-tanaman tersebut dapat dibasmi dengan menggunakan pestisida sedangkan
untuk serangga yang mengganggu pertumbuhan tanaman induk dapat menggunakan
insektisida.
Tanaman organik menggunakan
pembunuh tanaman parasit yang alami dan pupuk organik yang alami dan tidak
berbahaya. Bahan makanan organic sebenarnya sangat disarankan namun saying
harganya cukup mahal dan masih belum terjangkau oleh kebanyakan masyarakt
Indonesia. (Triharso,1994)
-
Bakteri
Bakteri dari kata Latin
bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari organisme hidup.
Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel,
cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel
mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena
bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang
memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri"
telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka,
tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling
berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di
tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan
bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski
ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan
komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan
flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain. (Martoredjo,1984)
Ciri-Ciri Umum
- Tubuh
uniseluler (bersel satu)
- Tidak
berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki
pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya
autotrof
- Reproduksi
dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
- Habitat:
bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)
- Satuan
ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
Bentuk-Bentuk Bakteri
- Kokus : bentuk bulat, monokokus, diplokokus,
streptokokus, stafilokokus, sarkina
- Basil : bentuk batang, diplobasil,
streptobasil
- Spiral : bentuk spiral, spirilium (spiri
kasar), spirokaet (spiral halus)
- Vibrio : bentuk koma
Alat Gerak Bakteri
Beberapa bakteri mampu
bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel
dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5 macam bakteri.
- Atrich : bakteri tidak berflagel. contoh:
Escherichia coli
- Monotrich : mempunyai satu flagel salah satu
ujungnya. contoh: Vibrio cholera
- Lopotrich : mempunyai lebih dari satu flagel
pada salah satu ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum
- Ampitrich : mempunyai satu atau lebih flagel
pada kedua ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa
- Peritrich : mempunyai flagel pada seluruh
permukaan tubuhnya. contoh: salmonella typhosa
-
Jamur
(fungi)
Jamur atau fungi adalah nama
regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna
makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota
Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang
dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran
keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis
pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.
Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu
membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan
aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur
memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat
spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang
membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap
fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut
mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ,
"pengetahuan", "lambang").
Klasifikasi Jamur
- Zygomycota
Zygomycota adalah jamur yang
disebut demikian karena reproduksinya menghasilkan zigot. Cirinya adalah
sebagai berikut:
- Hifanya
tidak bersekat
- Intinya
haploid
- Berbentuk
benang hifa yang umumnya bersekat
- Multiseluler
- Bersifat
senositik
·
Ascomycota
Ascomycota diberi nama
demikian karena ia bereproduksi menggunakan askus sebagai alatnya. Jenis ini
memiliki paling banyak jenis dibandingkan yang lainnya dan banyak dipakai di
industry makanan. Cirinya adalah sebagai berikut:
- Hifa
bersekat dan senositik
- Bersifat
saprofit, parasit, atau bersimbiosis
- Alat
reproduksi disebut askus
- Uniseluler
dan multiseluler
·
Basidiomycota
Basidiomycota adalah jamur
yang disebut demikian karena memiliki alat reproduksi yang disebut basidiokarp.
Cirinya adalah sebagai berikut:
- Hifa
bersekat
- Bersifat
saprofit atau parasit
- Dapat
berbentuk lembaran atau bertudung
·
Deuteromycota
Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi
imperfecti (jamur tidak sempurna) karena tidak diketahui reproduksi seksualnya.
Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan
konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit. Jenisnya adalah :
- Epidermophyton
floccosum, Microsporium audoini, Trychophyton, dan Epiderophyton, Scelothium
rolfsii, Helmintrosporium oryzae, Malassezia furfur, Fusarium dll.
-
VIRUS
Virus adalah parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di
luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil
asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk
memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.( Semangun,2001)
BAB III
METODOLOGI
3.1. BAHAN DAN ALAT
Ø Bahan
1. Benalu (loranthus sp., viscum sp) yang
masih melekat pada tanaman inangnya
2. Tali putri ( Cuscuta sp., Cassytha sp.) Yang masih melekat pada tanaman inangnya
3. Biakan jamur Deuteromycotina (Pestolasia sp., Fusarium sp.) Dan bagian
tanaman yang terserang
4. Bagian tanaman yang terserang jamur
asomycotina ( meliola, sp. Capnodium sp.)
5. Bagian tanaman yang terserang jamur
Basidiomycotina (Hemileia sp., Puccinia sp..)
6. Biakan bakteri patogen (Erwina carotovora, Pseudomonas solanacearum) dan bagian tanaman yang terserang.
7. Foto virus tmv, kristal virus, dan bagian
tanaman yang terserang.
Ø alat
1. Mikroskop
2. Jarum Preparat
3. Gelas Obyek
4. Gelas Penutup
5. Laktofenol
6. Loup
METODE PRAKTIKUM
Praktikum
ini dilaksanakan di Laboratorim Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan UNIB. Adapun urutan
kegiatan yang kami lakukan dalam acara ini adalah:
- Digambar
dan diberi keterangan biakan/koloni dan sediaan bagian tanaman abnormal
- Diperhatikan
dan catat ciri-ciri penting yang membedakan dari yang lainnya.
- Menyebutkan
taksonominya dan beri keterangan tentang hal-hal yang saudara anggap
penting untuk diinformasikan.
BAB IV
HASIL
4.1 Hasil
Pengamatan
Ø Benalu (Loranthus sp., viscum
sp)
|
Keterangan:
Gambar benalu yang masih melekat pada inangnya.
|
Klasifikasi ilmiah
Nama : Benalu
Ordo :
Santalales
Famili :
Loranthaceae
Genus : Loranthus
Nama inang : Mangga
Ø Tali putri (Cuscuta sp.,
cassytha sp sp)
|
Keterangan:
Gambar tali putri yang masih
melekat pada inangnya
|
Klasifikasi
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Ordo : Laurales
Familia : Lauraceae
Genus : Cassytha
Species : Cassytha
filiformis L
Ciri-ciri
Ø Jamur Fusarium
|
Klasifikasi:
Kelas : Sordariomycetes
Ordo : Hypocreales
Familia : Nectriaceae
Genus : Fusarium
Ø Jamur Basidiumycotina
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
BAB V
PEMBAHASAN
Ø Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae) adalah sekelompok tumbuhan
parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain.
Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis.
Tumbuhan ini menghasilkan getah yang lengket. Persebaran tumbuhan ini terjadi
dibantu unggas (ornithokori). Apabila burung memakan buah dan bijinya lalu
mengekskresikan pada dahan pohon yang sesuai, bijinya akan berkecambah dan
benalu muda tumbuh.
Ciri-ciri benalu:
§ Perdu yang bercabang banyak.
§ Ranting dengan ruas yang membesar.
§ Daun bertangkai pendek, eliptis sampai bentuk lanset, kadang-kadang
bulat telur, gundul 3,5-17 kali 1,5-7 dengan ujung yang agak meruncing, serupa
kulit, mengkilat. Karangan bunga berbunga 5-7, kebanyakan berdiri sendiri,
§ Di ketiak, kadang-kadang dalam berkas pada ruas yang tua.
§ Tangkai bunga pendek.
§ Tabung kelopak elipsoid, panjang lingkaran 3 mm, pinggiran mahkota
sangat pendek.
§ Mahkota sebagai tunas dewasa 1-1,5 cm panjangnya separo bagian bawah
melebar, di tengah dengan 6 sayap, di atas menyempit menjadi buluh sempit,
berakhir ke dalam gada tumpul, kuning atau hijau kekuningan, coklat tua di atas
sayap, kuning sampai merah pada ujung. Taju mahkota pada akhirnya melengkung
jauh kembali dan terpuntir. Bagian yang bebas dari benang sari panjangnya 3-5
mm.
§ Kepala putik bentuk gada.
Buah bulat peluru, panjang 6 mm, akhirnya coklat violet tua.
§ Tumbuh di atas berbagai jenis pohon (van Steenis, 1975). Benalu
merupakan tumbuhan parasit yang menempel pada pohon sebagai inang. Tumbuh dari
dataran menengah sampai pegunungan dari ketinggian 800-2300 meter di atas
permukaan laut.
§ Berbunga pada bulan
Juni-September. Waktu panen yang tepat bulan April-Mei (Anonim, 1999). Bagian
yang digunakan adalah daun atau seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau
setelah dikeringkan (Anonim, 1999).
Benalu (loranthus) merupakan jenis tumbuhan yang
hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia hidup sebagai parasit
(parasiet=Belanda), menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap
mineral yang larut dalm pohon kayu yang ditempelinya dapat mati. Bunga benalu
berkelamin tunggal biji buahnya mengandung getah.Pengembangbiakannya melalui
binatang atau burung yang memakan biji buah benalu tersebut. Proses
pengembangbiakannya sangat sederhana: biji benalu yang bergetah itu dimakan
binatang atau burung. Kemudian biji benalu tersebut melekat di dahan dahan kayu
bersama dengan kotoran burung yang memakannya, dan tumbuh di dahan itu. Benalu
dapat tumbuh pada berbagai pohon inang, antara lain pada pohon teh, mangga,
alpukat, langsat, sirsak, belimbing, rambutan dan lain sebagainya.
Benalu adalah sekelompok tumbuhan parasit yang banyak
tersebar hampir di seluruh bagian wilayah Indonesia. Tidak kurang dari 160
jenis benalu dapat ditemukan di Indonesia. Dalam pengobatan tradisional
Indonesia, benalu banyak digunakan antara lain sebagai anti hipertensi, anti
malaria, anti diare, anti tusiva, diuretika, analgetika, anti fertilitas dan
yang paling menarik perhatian, benalu juga diperkirakan mempunyai khasiat anti
kanker. Kandungan kimia benalu belum banyak diungkapkan. Beberapa penelitian
berhasil mengidentifikasikan adanya beberapa senyawa alkaloida, glikosida,
flavonoida, triterpen, dan asam-asam fenolat pada ekstrak batang dan daun
benalu. Dari beberapa hasil penelitian terungkap bahwa ekstrak batang dan daun
beberapa jenis benalu ternyata memiliki aktifitas biologis yang cukup tinggi.
Ekstrak benalu juga terbukti memiliki daya antioksidan, suatu aktifitas yang
berperan dalam pengobatan kanker. Uji toksisitas terhadap benalu relatif tidak
toksik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa benalu mempunyai prospek yang
cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Namun demikian masih
harus dilakukan banyak penelitian untuk benalu, termasuk khasiat spesifiknya
sebagai obat kanker.
Ø tali putri
Terna parasit yang tersebar di daerah
tropis, tumbuh merambat dam membelit pada bagian atas dari tanaman lain.
Tumbuhnya tidak teratur. Batang bulat halus seperti benang, lemas, bercabang,
panjang 3–8 m, diameter kurang dari 0,5 mm, warna coklat muda kekuningan
melekat pada tanaman lain dengan alat penghisap. Daun berupa sisik kecil. Bunga
kecil, warna putih kekuningan, berkelamin dua, panjang lebih kurang 2 mm,
berkumpul dalam bulir, panjang 2–5 cm. Buah bulat, berdaging, diameter 7 mm. Sifatnya
manis, agak pahit, sejuk dan beracun. Herba ini masuk meridian hati dan ginjal.
Khasiatnya penurun panas, antiradang, peluruh kencing, pembersih darah
(depuratif), menghentikan perdarahan (hemostatik), dan obat cacing (antelmintik).
Ø Fusarium
Fusarium
adalah suatu jamur berserabut didistribusikan secara luas pada tanaman dan di
dalam tanah. Hal ini ditemukan dalam mycoflora normal komoditas, seperti beras,
kacang, kedelai, dan tanaman lain. Sementara sebagian besar spesies yang lebih
umum di daerah tropis dan subtropis, beberapa tinggal di tanah di daerah
beriklim dingin. Beberapa spesies Fusarium memiliki negara teleomorphic. Selain
sebagai tanaman Common patogen, Fusarium spp. adalah agen penyebab yang dangkal
dan infeksi sistemik pada manusia. Infeksi akibat Fusarium spp. secara kolektif
disebut sebagai fusariosis. Yang paling virulen Fusarium spp. adalah Fusarium
solani. Trauma adalah faktor predisposisi utama untuk pengembangan infeksi
kulit akibat strain Fusarium. Disebarluaskan infeksi oportunistik, di sisi
lain, berkembang dalam host imunosupresi, terutama di neutropenic dan
transplantasi pasien. Fusarium infeksi transplantasi organ padat berikut
cenderung tetap lokal dan memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang
yang mengembangkan pada pasien dengan keganasan dan hematological transplantasi
sumsum tulang pasien. Fusarium spp.
menghasilkan mycotoxins. Menelan butir terkontaminasi dengan racun-racun ini
dapat menimbulkan gejala alergi atau karsinogenik dalam jangka panjang
konsumsi. Fumonisins adalah mycotoxins dihasilkan oleh Fusarium moniliforme dan
Fusarium proliferatum pada jagung. Mereka dapat menyebabkan kanker esofagus.
Kelompok lain mycotoxins, zearalenones, mungkin juga diproduksi oleh beberapa
Fusarium spp. tumbuh dalam butir. Studi pada pengurangan atau penghapusan
terkontaminasi Fusarium mycotoxins dari komoditas pertanian dan makanan sedang
berlangsung.
Ø Jamur pestolatia
Jamur Pestalotia
sp. telah diidentifikasi sebagai jamur penyebab penyakit bercak daun. Ciri-ciri
Pestalotia sp. adalah, bila menyerang tanaman akan menimbulkan
bercak-bercak pada daun dengan area nekrosa yang tampak kering pada bagian
tengahnya, berbintik-bintik kecil (cairan) yang berwarna hitam yang disebut
acervuli jamur. Pada bagian pinggir serangan tampak berwarna coklat atau merah.
Ø Jamur Basidiumycotina
Divisi Basidiomycotina
adalah takson dengan Kingdom Fungi yang termasuk spesies
yang memproduksi spora dalam bentuk kubus yang disebut basidium.Ganoderma adalah genus polipor yang tumbuh di
kayu.
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN :
ü Benalu adalah tanaman inang yang ditenpati oleh benalu akan
kelihatan kerdil, tanaman kurang sehat karena makanan atau unsur hara yang
seharusnya untuk tanaman inang di makan
oleh benalu/tanaman parasit
ü Tali Putri tanaman inang tidak terarur karena adanya taliputri yang
menghambat pertumbuhan inangnya
ü Pestalosia menyerang
tanaman dan menimbulkan bercak-bercak pada daun dengan area nekrosa yang tampak
kering pada bagian tengahnya, berbintik-bintik kecil (cairan) yang berwarna
hitam
ü Basidiumycotina Fungi
yang termasuk spesies yang memproduksi spora dalam bentuk kubus dan genus
ganoderma yang banyak terdapat pada kayu
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Bambang. 2011. Penuntun Praktikum daslintan.
PS. Agroekotek.
Faperta UNIB. Bengkulu
Martoredjo
Toekidjo. 1983. Ilmu Penyakit Lepas Panen.
Ghalia Indonesia : Jakarta.
Pracaya.
1996. Hama dan Penyakit Tumbuhan.
Universitas Indonesia Press. : Jakarta
Sastrahidayat,
Ika Rochidjatun. 1990. Ilmu Penyakit
Tumbuhan. Usaha Nasional : Surabaya.
Triharso.
1994. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gajah Mada. Universitas Press.
Yogyakarta.
Semangun, H.
2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Martoredjo,
Toekidjo. 1984. Ilmu Penyakit Lepas Panen.
Yudhistira. Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar