Ayu Komala Sari ^^. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Dominan Tak Penuh

BAB.I PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori
Dominan suatu alel terhadap alel yang lain tidak selalu terjadi. Penampakan suatu gen dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor lingkungan, umur, jenis kelamin, spesies, fisiologi, genetika dan faktor – faktor lainnya. Tidak adanya dominasi telah diketahui pada awal sejarah penelitian den. Perubahan dominasi in itimbul karena interaksi alel, baik antar alel pada lokus yang sama maupun pada lokus yang berbeda.Dominan DUA Aalele menghasilkan hasil yang sama, kecuali dalam keadaan tertentu, allele resesip tidak manghasilkan sesuatu. Heterosigot menghasilkan jumlah yang lebih sedikit darupada homosigot dominan, tetapi lebih banyak dari pada homosigot resesif.

Dominan tak penuh disebut juga sebagai pastial dominan atau incomplete dominance. Pada acara 1 dan 2 (Mendel I dan Mendel II), prinsip Mendel dipraktekkan secara simulasi menggunakan kancing genetika dengan ekspresi gen dominan penuh (complete dominance). Incompolete atau partial dominan tak penuh yaitu ekspresi gen pada turunan berdasarkan pengamatan fenotip yang intermediat (antara) dari hasil silangan tetua dengan karakter yang berbeda dan kontras (seperti panjang ; pendek, besar ; kecil, merah ; putih, dsb). Sebagai contoh bunga kembang pukul empat dan anyelir warna merah disilangkan dengan bunga warna putih, maka F1-nya akan berwarna merh muda (pink). Disini terlihat bahwa baik merah atau putih (tidak dominan). Oleh karena warna merah diekspresikan sebagai warna merah muda (pink) pada F1, maka dominan muncul sebagai partial atau tak penuh. Fenotip ini dikontrol oleh pasangan alel yang keduanya tidak dominan, maka F2 mempunyai ratio sama dengan ratio genotipenya ( 1 merah : 2 pink : 1 putih).

1.2 Tujuan Pratikum
 Mengetahui ekspresi gen partial dominance atau dominan tak penuh.
 Melihat langsung ( melalui foto – foto ) hasil persilangan yang partial dominance

BAB.II BAHAN DAN METODE PRATIKUM

Bahan dan alat yang digunakan dalam pratikum:
• Over head projektor (OHP)
• Transparansi

Cara kerja:
• Mengamati dan mendiskusikan foto – foto hasil persilangan yang ditunjukkan melalui transparansi.


BAB.III HASIL PENGAMATAN

Pada percobaan praktikum acara yang berjudul dominan tak penuh kami hanya mengamati gambar tomat dan bunga Anyelir.

BAB.IV PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan antara persilangan antara bunga Anyelir merah dan bunga anyelir putih, ditemukan bahwa hasil persilangan F1 semua bunga akan berwarna merah muda (pink). Disini terlihat bahwa baik merah maupun putih tidak ada yang dominan dan tidak ada yang resesif. Warna kedua parentalnya saling mempengaruhi. Oleh karena warna merah diekspresikan sebagai merah muda (pink) pada F1, maka dominan muncul sebagai partial atau tak penuh. Oleh sebab itu pada F2 rasio fenotipenya dan genotipenya sama yaitu 1 merah : 2 pink : 1 putih

Dari hasil pengamatan antara bunga mawar merah dengan bunga mawar putih, didapat bahwa hasil persilangan F1 bunga akan berwarna merah muda (pink) semua. Disini terlihat bahwa baik merah atau putih (tidak dominan). Oleh karena warna merah diekspresikan sebagai warna merah muda (pink) pada F1, maka dominan muncul sebagai partial atau tak penuh. Fenotip ini dikontrol oleh pasangan alel yang keduanya tidak dominan, maka F2 mempunyai ratio sama dengan ratio genotipenya (1 merah : 2 pink : 1 putih).

BAB.V KESIMPULAN


• Keadan lingkungan dapat sangat mempengaruhi penampakan gen. Dalam kenyataan penampakan fenotife adalah akibat interaksi antara genotife dan lingkungan...

• Dominan tak penuh atau partial dominan adalah eksperesi gen pada turunan berdasarkan pengamatan fenotip yang intermediet dari hasil persilangan tetua dengan karakter yang berbeda dan kontras.

• Ekspresi dari gen partial dominan adalah gabungan antara sifat kedua induknya yang saling mempengaruhi (tidak ada dominan dan tidak ada resesif).

• Hasil persilangan F1 bunga anyelir dan bunga pukul empat berwarna merah dan putih hasilnya akan berwarna merah muda (pink) semua.


DAFTAR PUSTAKA

Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar