BAB.I PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Reproduksi
sel merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Proses reproduksi
seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis),
diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua
inti yang tersipasah dalam sel yang berbeda. Mitosis dan sitokinesis adalah
komponen pembelahan sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel. Dalam
mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel secara terekam lengkap
pada sel baru. Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang
tumbuh pesat, seperti ujung akar, pucuk, dan tunas. Kecepatan pembelahan sel
pada setiap organ-organ berbeda-beda.Tujuan pembelahan mitosis adalah
mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya dan berperan penting
dalam proses-proses biologis, seperti pertumbuhan, penggantian sel-sel yang
rusak, dan perbaikan jaringan.(Dotty Suryati. 2008)
Dalam bidang genetika, mitosis adalah proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatic secara berturut-turut. Proses ini terjadi secara bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan diluar inti sel ( sitokinesis ). Proses ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hamper semua organisme.( L.V Crowder. 1997)
Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, diantaranya:
Dalam bidang genetika, mitosis adalah proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatic secara berturut-turut. Proses ini terjadi secara bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan diluar inti sel ( sitokinesis ). Proses ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hamper semua organisme.( L.V Crowder. 1997)
Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, diantaranya:
1)
Interfase pada fase ini sel siap untuk melakukan pembelahan,tetapi belum
memperlihatkan kegiatan membelah.
2)
Profase pada fase ini benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga
menjadi tebal..
3) Metafase pada fase ini kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah sel.
4) Anafase pada tahap ini sentromer membelah dan dua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan.
3) Metafase pada fase ini kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah sel.
4) Anafase pada tahap ini sentromer membelah dan dua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan.
5) Telofase pada fase ini di tiap
kutub sel sudah terbentuk kromosom yang identik.
Pada proses mitosis dari tiap induk yang diploid (2n) menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid. ( Suryo. 2001 )
Pada proses mitosis dari tiap induk yang diploid (2n) menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid. ( Suryo. 2001 )
Mitosis adalah proses pembahagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua
sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis
umumnya diikuti sitokinesis yang
membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini
menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan
komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang
memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis,
sedangkan sel kelamin (yang akan
menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda
yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang
disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya
terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan untuk
menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang
melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan
beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada
hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap
tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
1.2
Tujuan Pratikum
Ø Mengamati tahapan yang ada
dalam proses mitosis
Ø Memahami fungsi asetokarmin
untuk mengamati proses mitosis
Membandingkan dan mendiskusikan
perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis.
BAB.II BAHAN DAN METODE
PRATIKUM
2.1 Bahan dan alat yang digunakan dalam pratikum:
Ø Mikroskop
Ø Ujung akar bawang merah
Ø Gelas pengamat
Ø Gelas objek
Ø Gelas penetup
Ø Jarum pengiris
Ø Skalpel
Ø Forset
Ø Pewarna asetokarmin
Ø Larutan 1M HCl
Ø Larutan 70% dan 96% alkohol
2.2 Cara kerja:
1) Meneteskan larutan HCl 1M di atas gelas pengamat secukupnya.
2) Meletakkan potongan ujung akar yang sudah lunak tersebut dan memindahkan ke gelas objek yang sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
3) Mencacah potongan akar yang ada dala asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai halus. Perlu diingat, waktu mencacah jangan sampai terputus akarnya, tetapi dipipihkan saja dengan ujung scalpel.
4) Menutup gelas objek dengan gelas penutup.
5) Melewatkan gelas objek tersebut di atas api alkohol, jangan sampai mendidih. Kemudian membalik slide tersebut, meletakan di atas tissue dan menekan agak keras dengan menggunakan ibu jari. Hal ini akan meratakan sel-sel dan memencarkan jaringan sehingga memungkinkan untuk diamati di bawah mikroskop.
6) Meneteskan di atas gelas penutup minyak amerson untuk memperjelas pengamatan.
7) Mengamati objek tersebut dibawah mikroskop. Menggunakan pembesaran rendah (10x) dahulu, kemudian pembesaran tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x)
8) Menggambar fase-fase mitosis yang dapat ditemukan. Mencocokkan pada fase-fase mitosis yang ada pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.
BAB.III PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum yang berjudul Reproduksi Sel Mitosis
kami hanya melihat gambar pada slide powerpoint jadi kami tidak mengamati atau
mempraktekkan secara langsung.
Adapun hal-hal yang kami lihat pada sel mitosis adalah
terjadi fase-fase sebagai berikut:
a) Profase
1. Benang –
benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah
menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding
inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
b) Metafase
Setiap
kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul
pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong
melalui sentromer atau kinetokor.
c) Anaphase
Sentromer
dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu
kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju
kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub
masing – masing.
d) Telofase
Pada
telofase terjadi peristiwa berikut:
- Kromatida yang berada jpada
kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin kembali.
- Terbentuk kembali dinding inti
dan nucleolus membentuk dua inti baru.
- Serat – serat gelendong
menghilang.
- Terjadi pembelahan sitoplasma
(sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah
ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang
mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
Jawaban
Pertanyaan
1. Apakah kegunaan dari larutan 1M HCl dalam praktikum ini?
Jawaban:
Untuk melunakkan akar bawang merah.
2.
Apakah kegunaan asetokarmin?
Jawaban:
Sebagai pewarna, karena asetokarmin berwarna merah terang. Sehingga mempermudah mengamati proses mitosis yang terjadi.
Sebagai pewarna, karena asetokarmin berwarna merah terang. Sehingga mempermudah mengamati proses mitosis yang terjadi.
3.Mengapa
digunakan akar bawang merah dalam parktikum ini?
Jawaban:
Karena pada akar bawang merah proses pembelahan mitosis bisa diamati secara jelas. Selain itu akar bawang merah merupakan jaringan meristem yang sedang tumbuh dengan pesat, sehingga pembelahannya bisa diamati, karena mitosis terjadi secara aktif pada jaringan ini.
Jawaban:
Karena pada akar bawang merah proses pembelahan mitosis bisa diamati secara jelas. Selain itu akar bawang merah merupakan jaringan meristem yang sedang tumbuh dengan pesat, sehingga pembelahannya bisa diamati, karena mitosis terjadi secara aktif pada jaringan ini.
4.
Bahas secara rinci setiap fase mitosis!
Jawaban:
a.Interfase
Selama proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis adalah DNA. Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.
a.Interfase
Selama proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis adalah DNA. Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.
b.
Profase
Benang-benang
kromatin semakin menebal dan memendek, menjadi kromosom. Terdapat sister
kromatid. Nukleolus (anak inti) melebur. Benang gelendong mulai terbentuk.
c. Metafase
c. Metafase
Kromatid
terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui sentromer.
Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan.
d. Anafase
d. Anafase
Kromosom
berada di kutub masing-masing. Akhir anaphase sekat sel mulai terbentuk dekat
bidang ekuator.
e.
Telofase
Benang-benang
gelendong hilang. Benang-benang kromosom semakin menipis, berubah menjadi
benang kromatin yang tipis. Nukleolus tampak lagi. Pada akhir telofase terbentuklah
dua sel anak yang diploid (2n).
BAB.V
KESIMPULAN
v
mitosis
adalah proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik
v
Fase-fase
mitosis secara berurutan adalah interfase, profase awal yang kemudian diikuti
dengan profase akhir, metaphase, anaphase, dan terakhir telofase.
v
Setiap
fase-fase yang terjadi pada pembelahan mitosis mempunyai ciri-ciri yang
berbeda-beda.
v
Tujuan
pembelahan mitosis adalah mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya
v
sitokinesis
adalah komponen pembelahan sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel.
DAFTAR
PUSTAKA
Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Suryo. 2001. Genetika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
0 komentar:
Posting Komentar