Ayu Komala Sari ^^. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Enzim


       I.            TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum kali ini adalah mengkaji pengaruh konsentrasi enzim terhadap laju reaksi kimia di dalam tanaman

    II.            ALAT DAN BAHAN
Bahan   : kecambah kacang hijau ( Phaseolus radiate)berumur 3 hari, larutan amylum 0,4%, dan larutan JKJ.
Alat      : penumbuk porselin, gelas ukur, tabung reaksi, centrifugase, dan lempeng penguji.

 III.            CARA KERJA
Ø  Pilih 50 kecambah kacang hijau yang baik,tumbuk sampai halus dengan penumbuk porselin, lalu larutkan dalam 100 ml air suling di tabung reaksi.
Ø  Lakukan sentrifugasi larutan yang ada di dalam tabung reaksi
Ø  Dengan pipet, ambil 2,5 ml larutan supernatant dengan konsentrasi 100% letakkan di dalam tabung reaksi. Tambahkan 1 ml  amylum kedalm larutan supernatant. pada saat pencampuran ini ditetapkan sebagai waktu nol.
Ø  Tiap 30 detik, ambil satu tetes larutan letakkan di lempeng penguji. Teteskan larutan JKJ secepatnya. Hidupkan stopwatch, amati setiap perubahan warna dan catat waktu yang diperlukan.
Ø  Ulangi langkah 3-4 sampai 3x pengulangan
Ø  Lakukan hal yang sama untuk larutan 75%, 50%, dan 25%.


  

  IV.            TINJAUAN PUSTAKA

Sel –sel yang perannya identik dengan pabrik-pabrik kimia yang bergantung pada ketersediaan energi. secara kolektif reaksi-reaksi kimia yag memungkinkan adanya kehidupan dan sering kita sebut dengan metabolisme .

Beribu-ribu reaksi tersebut berlangsung secara terus menerus didalam sel. Dengan adanya reaksi-reaksi tersebut banyak senyawa organik yang disintesis tumbuhan . Semua ini dengan pengertian sel dapat mengatur lintasan metabolik yang dikehendakinya , hal ini memungkinkan untuk mngatur dan terjadinya kecepatan reaksi tersebut dengan cara memproduksi katalisator dengan jumlah yang sesuai dan pada saat yang dibutuhkan.
Katalisator tersebut yang kemudian disebut dengan enzim .

Enzim adalah suatu protein yang dihasilkan oleh sel-sel hidup yang mampu mempercepat proses transpformasi kimia khusus, seperti hidrolisis , oksidasi atau reduksi. Dalam proses tersebut enzim tidak mengalami perubahan , sehingga enzim hanya berperan sebagai katalisator biologis. Enzim hanya bersifat spesifik , artinya spesifik untuk substrat tertentu (molekul reaktan) beberapa enzim bekerja pada tipe ikatan tertentu, sehingga enzim jenis ersebut dapat bekerja pada banyak substrat yang memiliki ikatan tertentu.

Enzim sebagai katalisator memiliki tingkat spesifikasi yang tinggi dalam mengkatalis suatu reaksi.salah satu tipe mekanisme kerja enzim adalah pada saat mempercepat reaksi penggubahan substrat adalah dengan cara menurunkan energi aktifasi (Ea). Enzim mempercept laju reaksi antara108 -1020 kali.



     V.            HASIL DAN PEMBAHASAN

Ø  Hasil

Konsenterasi larutan (%)
Perubahan
30’ I
30’ II
30’ III
100
Bening
Kuning
Kuning Pekat
75
Bening
Agak Kuning
Kuning
50
Bening
Agak Kuning
Kuning
25
Bening
Bening agak hitam
Bening agak hitam


Ø  Pembahasan

Pada hasil pengamatan praktikum mengenai pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi yang telah kami lakukan menggunakan kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus) karena pada  saat berkecambah enzimnya aktif berkembang sehingga mudah untuk mengamati pengaruh konsentrasi enzym terhadap laju reaksi kimia di dalam tanaman dengan berbagai konsentrasi larutan  25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk pemuatan larutan dengan konsentrasi larutan 100% yakni dengan cara 2,5 ml larutan 100% dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan 1 ml larutan amylum, saat percampuran ini ditetapkan saat nol. Dan hasil yang didapat dari pembuatan larutan dengan konsentrasi larutan 100%, perubahan anylum menjadi glukosa terjadi setelah ditetesi JKJ perubahan terjadi pada 30 detik yang kedua.gunanya enzim Amilase yaitu untuk membongkar cadangan makanan pada kecambah kacang hijau. Sedangkan untuk larutan dengan konsentrsi larutan 75%, 50%, dan 25% yang diperoleh dengan cara  yang yang hampir sama dengan pembuatan larutan dengan konsentrasi larutan 100% namun jumlah amylum yang diambil dikurangi. Setelah dilakukan pengamatan hasil yang didapat adalah untuk larutan dengan konsentasi 75% perubahan amylum menjadi glukosa terjadi pada 30 detik pertama. Pada larutan dengan konsentrasi larutan 50% perubahan amylum menjadi glukosa terjadi pada 30 detik yang ke dua. Sedangkan untuk larutan dengan konsentrasi 25% perubahan warna yang menandakan terjadinya perubahan amylum menjadi glukosa terjadi pada 30 detik ketiga. Dari data yang telah didapat dari pembuatan larutan dengan konsenterasi 75%, 50% dan 25% nampak sekali perbedaan yang terjadi yakni dengan bertambahnya waktu yang diperlukan untuk merubah amylum menjadi glukosa. Hal ini menunjukan bahwa perubahan warna atau perombakan amylum menjada glukosa yang terjadi tergantung dari jumlah amylum yang terkandung pada suatu konsentrasi. Tetapi hal ini tidak terjadi pada larutan dengan konsetrasi 100%, perubahan warna terjadi pada 30 detik yang kedua.

Semakin naiknya suhu, jumlah CO2 yang dibebaskan semakin sedikit. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan. Oleh karena itu pada respirasi dapat dihitung CO2 yang dibebaskan karena pada respirasi reaksinya merupakan kebalikan dari fotosintesis. Dan suhu memegang peranan yang sangat penting karena terlihat bahwa semakin tinggi suhu, jumlah CO2 yang dibebaskan semakin sedikit. Temperatur mempunyai pengaruh besar pada kegiatan ini dan macam substrat juga mempengaruhi. Pada 00C srespirasi sangat sedikit. Pada suhu 370C maka sangatlah giat respirasi. Tetapi mungkin pada suhu diatasnya maka kegiatan repirasi hanya sebentar saja. Mungkin hal ini disebabkan oleh non-aktifnya enzim-enzim, bertimbun-timbun CO2 dan kurangnya O2 karena syarat kecambah ada substrat (karbohidrat) ditambah O2 maka hasilnya air.




  VI.            KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah kami lakukan terhadap kecambah kacang hijau untuk membuktikan pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi. Dapat disimpulkan bahwa:

  1. Dari berbagai konsentrasi larutan waktu untuk merubah amylum menjadi glukosa memerlukan waktu yang berbeda-beda.
  2. pada konsentrasi larutan 75%, 50%,dan 25% waktu yang diperlukan untuk melakukan reaksi semakin lambat.
  3. semakin banyak amylum yang terkandung di dalam suatu laruatan maka semakin cepat proses perombakan dari amylum menjadi glukosa.






DAFTAR PUSTAKA

Dwidjuseptutro, D. 1985. Penghantar Fisiologi Tumbuhan. Pt. Gremedia. Jakarta.
Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas IndonesiaJakarta.
Salisbury, frank B dan Ross, Clean W. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 2. ITB. Bandung.
Kris usman. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Universitas Bengkulu. Bengkulu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar