Ayu Komala Sari ^^. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Probabilitas


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Dasar Teori

Apabila Kita mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran kita  akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.misalnya Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu.( http://www.scribd.com)

Setiap hari kita menyaksikan berbagai macam makhluk hidup yang ada disekitar kita, misalnya nyamuk. nyamuk ada beberapa jenis, ada yang berwarna hitam dan berbintik putih, ada yang besar, ada yang kecil. Ukuran, perilaku, dan kebiasaan nyamuk hidup tidak sama. Begitu pula jenis makan dan tempat hidupnya tidak sama. (Sudjadi, 2005)
Contoh di atas menunjukkan bahwa dalam organisme hidup dijumpai berbagai macam dan tipe keragaman. Keanekaragaman itulah yang dikenal dengan istilah “variasi”. Genetika adalah ilmu yang mempelajari apakah keragaman sifat suatu organisme itu diwariskan atau tidak, atau mempelajari apa yang menyebabkan timbulnya keragaman/variasi. Menurut tolak ukurnya, variasi dapat dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti tinggi, berat, dsb. tinggi seseorang bervariasi dengan selisih melimeter. Karena itu sifat kuantitatif bersifat “kontinum” (urut bersambung menurut deret matematis). Variasi yang bersifat kualitatif seperti, golongan darah, warna kulut,dsb. Kualitatif disebut juga “diskontium”. Dalam genetika, kareakter yang berbeda secara kuantitatif biasanya ditentukan oleh banyak gen (=poligeni) dan karakter yang berbeda secara kualitatif biasanya ditentukan oleh satu gen (=monogeni). (Penuntun, 2007)

Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa. (Syamsuri, 2002). Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan faktor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu. (Welsh, 1991)

Keanekaragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. faktor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. (Syamsuri, 2002)



1.2  Tujuan Praktikum
·         Untuk mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman pada tanaman

  


BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1 Bahan yang digunakan dalam praktikum
Ø  Biji serealia (padi, jagung, sorgum)
Ø  Biji kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah)
Ø  Macam-macam jenis pakis (Tanaman yang kami bawa sendiri)



2.2 Alat yang digunakan dalam praktikum

Ø Alat ukur
Ø Kaca pembesar
Ø Pensil
Ø Kertas (untuk menggambar)



2.3 Cara kerja dalam melaksanakan praktikum adalah sebagai berikut:

Ø Mengamati biji-bijian yang tersedia dan tanaman/pakis yang kami bawa
Ø Mencari dan mendapatkan paling sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu sifat/karakter yang kami temukan
Ø Mencatat dalam bentuk tabel keragaman yang kami temukan dan digambar








                                                                                                     
BAB III
HASIL

3.1 Tabel hasil pengamatan keragaman biji kedelai

No
Varietas
Tipe keragaman

Keterangan
1
Kedelai cikuray
Warna

Bentuk

Permukaan

Hilum
Hitam

Bulat lonjong

Halus

Putih
2
Kedelai tanggamus
Warna

Bentuk

Permukaan

Hilum
Kuning

oval

Halus

Cokelat tua
3
Kedelai import
Warna

Bentuk

Permukaan

Hilum
Cokelat

Bulat

Halus

Cokelat
4
Kedelai unib 4
Warna

Bentuk

Permukaan

Hilum
Cokelat

Bulat telur

Kusam

Cokelat
5
Kedelai kipas putih
Warna

Bentuk

Permukaan

Hilum
Cream

Bulat kecil

Halus

Cokelat




3.2 Tabel hasil pengamatan keragaman biji jagung

No
Varietas
Tipe keragaman
Keterangan
1
Jagung manis
Warna

Bentuk

Permukaan
Orange

Bulat kisut

Kasar
2
Jagung varietas lokal
Warna

Bentuk

Permukaan
Orange

Bulat padat

Halus
3
Jagung pop corn
Warna

Bentuk

Permukaan
Kuning

Pipih

Halus


3.3 Tabel hasil pengamatan keragaman sorgum

No
Varietas
Tipe keragaman
Keterangan

ICSU 88-8-1-2
Warna

Ukuran

Bentuk
Putih kekuningan

Kecil

Bulat

Sorgum mandaw
Warna

Ukuran

Bentuk
Cokelat kemerahan

Kecil

Bulat

Sorgum UPC-51
Warna

Ukuran

Bentuk
Cokelat kehitaman

Besar

Bulat


3.4 Tabel hasil pengamatan pada biji kacang tanah

No
Varietas
Tipe keragaman
Keterangan
1
Kacang tanah varietas lokal
Warna

Ukuran

Bentuk
Coklat kemerahan

Besar

Bulat panjang
3.5 Tabel hasil pengamatan keragaman biji padi

No
Varietas
Tipe keragaman
Keterangan
1
Padi Gogo
Warna

Bentuk

Permukaan

Bentuk ujung padi
Cream

Lonjong berisi

Buram

 Runcing
2
Padi Sawah
Warna

Bentuk

Permukaan

Bentuk ujung padi
Kuning tua

Pipih lonjong

Cerah

Tumpul
3
Padi Burung
Warna

Bentuk

Permukaan

Bentuk ujung padi
Kuning

Pipih

Cerah

Lancip


3.6 Tabel hasil pengamatan keragaman tumbuhan pakis

Tipe keragaman
Keterangan
Tangkai
P1 = Hitam; P2 = Cokelat berbulu halus; P3 = Putih kecokelatan; P4 = Hitam; P5 = Hijau bening; P6 = Hijau keputihan
Bentuk daun
P1 = Panjang bergerigi; P2 = Panjang; P3 = Kecil; P4 = Segitiga; P5 = Tipis kecil; P6 = Kecil
Permukaan daun
P1 = Kasar; P2 = Licin; P3 = Halus; P4 = Halus; P5 = Halus; P6 = Halus
Warna daun
P1 = Hijau muda; P2 = Hijau tua; P3 = Hijau muda;  P4 = Hijau kekuningan; P5 = Hijau; P6 = Hijau muda






BAB IV
PEMBAHASAN

Pada percobaan yang kami lakukan, kami mendapatkan ciri yang beda dari satu jenis tanaman atau spesies. Seperti pada biji kedelai, pada kedelai yang berasal dari lingkungan yang sama yaitu dari lahan gambut, hasilnya berbeda-beda. Yaitu berbeda pada warna bijinya, bentuk bijinya, ukuran, dan panjang biji. Disini terlihat jelas bahwa faKtor lingkungan berpengaruh pada biji kedelai. Karena walaupun lahannya sama-sama lahan gambut tetapi, lingkungan disuatu tempat itu berbeda-beda. Bukan hanya pada biji kedelai saja, tetapi dari semua bahan pratikum yang kami, semuanya memiliki ciri-ciri tersendiri. Mulai dari warna, ukuran, bentuk, permukaan, dan lain sebagainya.
Keanekaragaman tersebut memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. Factor genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman dapat berbeda meskipun genotifnya sama. Jadi, gen yang sama menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya yang berbeda.
Dalam pratikum ini, terdapat variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu bentuk dari pada biji atau pakis, ukuran biji atau ukuran pakis, panjang biji dari bahan pratikum yang kami amati. Selain variasi yang bersifat kuantitatif, juga terdapat variasi yang bersifat kualitatif, yaitu warna biji atau warna pakis, bentuk permukaan biji dari preparat yang diamati.
Keanekaragaman gen dapat memunculkan varietas. Seperti yang kami amati pada preparat biji kedelai. Pada biji kedelai terdapat banyak varietas, yaitu cikurai,unib 4, tanggamus, kipas putih dan import. Pada kedelai ini merupakan kedelai yang memiliki variasi genetik, yang berperan disini adalah gen.
Pada preparat biji padi, biji jagung, biji sorgum, biji kacang tanah, dan pakis juga terdapat keragaman/ variasi yang besifat kuantitatif dan variasai yang bersifat kualitatif.
Bila dibandingkan dalam satu jenis tanaman atau satu spesies, juga terdapat keragaman, misal bentuk buah, warna, ukuran. Misal, antara satu spesies padi. Dari masing-masing preparat, kami mencari ciri dari satu spesies, dan ternyata terdapat keragaman dalam satu spesies tanaman yang kami ujikan.



BAB V
KESIMPULAN


v  Keanekaragaman dari bentuk, warna, ukuran memunculkan variasi.

v  Keanekaragaman genetik berperan dalam adaptabilitas suatu spesies

v  Sifat individu ditentukan oleh gen. Faktor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman dapat berbeda meskipun genotifnya sama.

v  Gen adalah factor pembawa sifat yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup serta dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

v  Pada pratikum ini, terdapat variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu bentuk dari pada biji atau pakis, ukuran biji atau ukuran pakis, panjang biji dari bahan pratikum yang kami amati.

v  Terdapat variasi yang bersifat kualitatif, yaitu warna biji atau warna pakis, bentuk permukaan biji dari preparat yang diamati.

v  Dalam satu spesies atau satu jenis tanaman terdapat perbedaan dan ciri tersendiri.

v  Gen yang sama menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya yang berbeda.

Jawaban Pertanyaan
1. Apa pentingnya keragaman?
Jawab:
Karena dengan adanya keragaman/variasi kita dapat membedakan makhluk hidup dari segi bentuk, warna, ukuran, tempat hidup, tingkah laku, bentuk interaksi, golongan darah.Selain itu keragaman juga berperan sebagai fondasi penting dari sebagian besar ekosistem.

2. Apa kemungkinan yang menyebabkan keragaman genetik. Berikan contoh yang spesifik!
Jawab:
Karena adanya keragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau  keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi.
Contohnya pada manusia. Seorang anak kembar, keduanya tidak akan serupa atau sama persis. Pasti saja terdapat perbedaan, misalnya bulu matanya, bentuk hidunganya, tingginya, dan lain-lain walaupun mereka mempunyai gen yang sama yang berasal dari kedua orang tuanya.
Contoh lain, tanaman mangga. Tanaman mangga mempunyai banyak varietas, bentuk buah yang berbeda, rasa. Tanaman mangga gadung ada yang rasanya manis dan asam, padahal satu spesies. Akan tetapi, variasi ini tidak dapat digunakan sebagai pembeda untuk memisahkan mereka dalam spesies yang berbeda.

3. Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa keragaman adalah karena geneti atau lingkungan?
Jawab:
Karena keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup. Kalau lingkungan mempengaruhi keragaman, walaupun gennya sama tapi bila ditanam dilingkungan yang berbeda maka akan menimbulkan variasi/ keragaman. Bukan hanya itu saja, lingkungan yang tidak mendukung juga akan menimbulkan keragaman, karena lingkungan faktor yang mempengaruhinya yaitu, pH tanah, intensitas cahaya matahari, kesuburan tanah, dll.
Sebagai contoh apel batu yang biasa hidup di dataran tinggi, dicangkok kemudian ditanam di Malang, yaitu kota yang lebih rendah daripada Batu. Tanaman cangkokan secara genotif sama dengan induknya. Namun karena lingkungan kota Batu berbeda dengan Malang, akan muncul tanaman Apel yang ukuran buahnya kecil dan rasanya lebih asam. Jadi, terdapat perbedaan fenotif antara apel yang ditanam di Batu dan di Malang, meskipun gennya sama.

Daftar Pustaka

Sudjadi, Bagod. 2005. Biologi. Surabaya: Yudhistira.
Suryati, Dotti. 2008. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi     Universitas Bengkulu.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar