Ayu Komala Sari ^^. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Chisquare


PENDAHULUAN
Dasar Teori

Metode Khi-Kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan -persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesa secara teoritis.Karena percobaan-percobaan genetis pada umumnya didasarkan pada analisa data yang diperoleh dari persilangan tumbuhan dan hewan percobaan, penting bagi para ahli genetika untuk menentukan apakah penyimpangan-penyimpangan dan rasio yang diharapkan disebabkan oleh peluang saja, atau oleh beberapa factor yangtak terduga selain peluangan.  Dengan cara ini, ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinanuntuk menguji hipotesa tersebut..
Chi-kuadrat adalah uji nyata apakah data yang diperoleh benar menyimpang dari nisbah yang diharapkan tidak secar kebetulan. Perbandingan yang diharapkan berdasarkan pemisahan allele secara bebas, pembuahan gamet secara rambang dan terjadi segregasi sempurna. Umpama dari sebuah persilangan antara tanaman tanaman kapri berbungaa merah ( dominant ) dan putih diperoleh 290 tanaman berbunga merah dan 110 tanaman berbunga putih pada populasi F2-nya.
Sebelumnya menggunakan uji x2 pada data pengamatan acara 1, 2, 3 menggunakan contoh persilangan tanamaan tomat yang tinggi dengan yang pendek, maka F1 semunya tinggi dan F2 terdiri dari 102 tanaman tinggi dan 44 tanaman pendek. Apakah data F2 ini memenuhi nisbih 3:1?. Untuk menjawab pertanyaan ini kita dapat menggunakan uji X2 yang perhitungannya seperti pada tabel. Nilai X2 adalah 2,0548, namun demikian apakah arti dari nilai X2 ini? Tentunya apabila jumlah pengamatan untuk tiap fenotip memiliki nisbih yang sama dengan harapannya atau nilai – nilai teorinya maka nilai X2 adalah 0. Jadi nilai x2 yang kecil menunjukkan data pengamatan dan teoritinya maka nilai X2 yang kecil menunjukkan data pengamatan dan teoritisnya sangat dekat dan sebaliknya apabila nilai X2 besar menunjukkan deviasi yang besar antara data pengamatan data yang diharapkan.

Tabel 4.1 Perhitungan X2
Fenotipe
Genotipe
Oi
Ei
(Oi-Ei)
(Oi–)2
Tinggi
T-
102
109.5
-7.5
56,25
0,85137
Pendek
Tt
44
36.5
7.5
56,25
1,5411
Total

146
146




Nilai 109,5 = 3/(3+1)*146 yang merupakan nilai harapan untuk fenotipe rendah adalah = 1/(3+1)*146 = 36,5 angkat N = 146 adalah dinyatakan  sebagai Ei = N 
Nilai X2 = 3,841 terletak dibawah probabilitas 5 %. Seseorang akan mendapatkan nilai X2 = 3,841 karena kebetulannya, hanya kira-kira 5 % dari percobaan yang sama apabila hipotesisnya benar. Apabila  X2 lebih besar dari 3,481 maka probabilitas deviasi terjadi karena kebetulan akan lebih kecil dari 5 %. Apabila hal ini yang diperoleh, maka hipotesis yang menyatakan bahwa data pengamatan dan data teoritis sama atau sesuai ditolak. Dalam contoh diatas X2 = 2,0548 ternyata lebih kecil dari 3,481. Kita dapat jelaskan bahwa deviasi yang terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima atau data sesuai dengan nisbah 3 : 1.
Nilai 3,481 berasal dari X2 (tabel chi-square), perhatikan nilai yang terletak dibagian atas dari tabel chi-square menunjukkan besarnya taraf uji dan disebelah kiri ke bawah menunjukkan degree of freedom atau derajad bebas (mulai dari 1, 2 …. Hingga 30). Derajat bebas dalam hal ini memiliki sama dengan banyaknya kelas fenotipe dikurangi satu. Pada contoh diatas jumlah kelas hanya dua (tinggi dan rendah), jadi db (derajad bebas) = 1. Dengan melihat titik potong pada baris db=1dan taraf 5% ditemukan nilai 3,481 yang merupakan nilai maksimum dari X2 yang dapat diterima bahwa deviasi terjadi karena kebetulan.(Wildan Yatim, 1996)


Tujuan Pratikum
ü  Menghitung X2 untuk menentukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan teori atau diharapkan.
ü  Menginterpretasikan nilai X2 yang dihitung dengan tabel X2.



BAHAN DAN METODE PRATIKUM

Bahan dan alat yang digunakan dalam pratikum:
ü  Kacang buncis merah dan putih.
ü  Kantong atau kotak.
ü  Petridish.

Cara kerja:
ü  Mencampurkan 200 biji kacang merah dan 200 biji kacang putih, aduk dan ditempatkan dalam satu kotak.
ü  Mengambil sampel dari campuran diatas (1) sebanyak satu petridish penuh.
ü  Memisahkan dan menghitung yang merah dan yang putih.
ü  Mencatat data pada lembar kerja dan menghitung jumlah yang diharapkan berdasarkan jumlah sampel dan populasi kacang merah dan putih.
ü  Melengkapi tabel lembar kerja dan menghitung X2.


HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Perhitungan X2 untuk sampel yang diambil dari populasi 200 kacang merah dan 200 kacang putih.
Fenotipe
Pengamatan
(observasi =O)
      Harapan
( Expected = E )
  Deviasi
  ( O – E )
( O – E )2
( O – E )2/ E
Merah
         114
½ x 229 = 114,5
-0,5
0,25
0,0021
Putih
        115
½ x 229 = 114,5
0,5
0,25
0,0021
Total
        229
229
0
0,5
0,0042
Kesimpulan : X2 hitung < X2  tabel 0,0042 < 3,84
Deviasi terjadi karena kebetulam belaka, dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori.

Tabel 2. Perhitungan X2 untuk acara 2 ( mendel 1 ), 20 x.
Fenotipe
Pengamatan
( observasi = O)
      Harapan
  (Expected = E)
   Deviasi
   ( O – E )
( O – E )2
( O – E)2 / E
Merah
14
15
-1
1
0,067
Putih
6
5
1
1
0,2
Total
20
20
0
2
0,264
Kesimpulan : X2 hitung < X2  tabel 0,264 < 3, 84
Deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori.

Tabel 3. Perhitungan X2 untuk acara 2 ( mendel 1 ), 40x.
Fenotipe
Pengamatan
( observasi = O)
Harapan
( Expected = E )
Deviasi
( O – E )
( O – E )2
( O – E )2 /E
Merah
30
30
0
0
0
Putih
10
10
0
0
0
Total
40
40
0
0
0
Kesimpulan : X2 hitung < X2 tabel  0 < 3, 84
Deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori.
Tabel 4. Perhitungan X2 untuk acara 2 ( mendel 1 ), 60 x.
Fenotipe
Pengamatan
( observasi =O)
Hrapan
( Expected = E )
Deviasi
( O – E )
( O – E )2
( O – E )2 /E
Merah
46
45
1
1
0,022
Putih
14
15
-1
1
0,667
Total
60
60
0
2
0,689
Kesimpulan : X2 tabel < X2 tabel 0,689 < 3, 84
Deviasi terjadi karena kebetulan, dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan nilai teori.

Tabel 5. Perhitungan X2 untuk acara 3 ( mendel 2 )
Fenotipe
Pengamatan
( observasi = O)
Harapan
( Expected = E)
Deviasi
( O- E )
( O – E )2
( O – E )2 / E
32 x
64 x
32x
64 x
32x
64 x
32x
64x
32x
64x
Bulat Kuning
17
38
18
36
-1
2
1
4
0,056
0,11
Bulat Hijau
7
10
6
12
1
-2
1
4
0,167
0,33
Keriput Kuning
6
12
6
12
0
0
0
0
0
0
Keriput Hijau
2
4
2
4
0
0
0
0
0
0
Total
32
64
32
64
0
0
2
8
0,223
0,44
Kesimpulan : X2 hitung < X2 tabel 0,223 < 7,82
Deviasi terjadi karena kebetulan, dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan nilai teori.

Kesimpulan : X2 hitung < X2 tabel 0,44 < 7,82
Deviasi terjadi karena kebetulan, dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan nilai teori.





Tabel 6. Perhitungan χ 2 untuk acara 4 (Probabilitas), 30 x
1 Koin
Pengamatan
(Observasi = O)
Harapan
(Expected)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
Gambar





Angka





Total






Kesimpulan:
X2 hit < X2 tabel;      <       maka H0 diterima. Bahwa deviasi terjadi karena kebetulan nilai pengamatan sesuai dengan nilai teori 1:1.

Tabel 7. Perhitungan χ 2 untuk acara 4 (Probabilitas), 40 x
3 Koin
Pengamatan
(Observasi = O)
Harapan
(Expected)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
3G – 0A





2G – 1A





1G – 2A





0G – 3A





Total






Kesimpulan:
X2 hit < X2 tabel;            <          maka H0 diterima. Bahwa deviasi terjadi karena kebetulan nilai pengamatan sesuai dengan nilai teori 1:3:3:1.
Tabel 8. Perhitungan χ 2 untuk acara 4 (Probabilitas), 48x
4 Koin
Pengamatan
(Observasi = O)
Harapan
(Expected)
Deviasi
(O-E)
(O-E)2
4G – 0A





3G – 1A





2G – 2A





1G – 3A





0G – 4A





Total






Kesimpulan:
X2 hit < X2 tabel;            <        maka H0 diterima. Bahwa deviasi terjadi karena kebetulan nilai pengamatan sesuai dengan nilai teori 1:4:6:4:1.



PEMBAHASAN



Pada percobaan praktikum uji X2 kita bisa mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa hasil observasinya sesuai dengan model atau teori. Dalam pecobaan ini juga kita dapat menghitung X2  untuk menentukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan yang diharapkan kemudian kita menginterpretasikan nilai X2
yang dihitung dengan table X2.

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan pada 200 kacang merah dan 200 kacang putih kemudian dilakukan perhitungan  dengan uji Xternyata diperoleh hasil yaitu semua hipotesisnya diterima, atau dapat dikatakan juga semua nilai hitung lebih kecil dari nilai table.

Hasil yang kami peroleh dari semua kesimpulan tabel menunjukkan X2 hitung  < X2 tabel. Hal ini berarti, maka deviasi yang terjadi bukan karena kebetulan belaka sehingga hipotesis diterima sehingga data pengamatan sesuai dengan nilai teoritis.  Apabila hasil X2 hitung < X2 tabel maka hipotesisnya kesesuaian data pengamatan diterima, dan apabila hasil uji dari X2 hitung > X2 tabel maka hipotesis kesesuaian data dan pengamatan ditolak.dan hasil percobaan yang dilakukan memiliki nilai deviasi diterima.
           
         
KESIMPULAN

Ø  Metode Khi-Kuadrat adalah cara yang dapat di pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesa secara teoritis

Ø  Stastistisi menggunakan kemungkinan probabilitas 5% atau 0,05 untuk menggambarkan batas antara diterima atau ditolak suatu hipotesis.

Ø  X2 hitung < X2 tabel maka Deviasi terjadi karena kebetulan, dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan nilai teori.

Ø  menentukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan yang diharapkan kemudian kita menginterpretasikan nilai X2 yang dihitung dengan table X2.




DAFTAR PUSTAKA


Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.

Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.

Yatim, Wildan. 1996. Genetika. Bandung: TARSITO.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar